Minggu, 21 Oktober 2012

0 Wacana Sertifikasi Ulama Menyesatkan!

Jakarta Seiring dengan maraknya kembali isu terorisme di media massa, wacana sertifikasi ulama dan ustadz pun di gulirkan oleh BNPT yakni oleh Irfan Idris yang merupakan Direktur Deradikalisasi BNPT.

Sontak saja wacana ini menuai penolakan dari berbagai pihak, dari MUI (Majlis Ulama Indonesia), FUUI (Forum Ulama Umat Indonesia), ketua PBNU, bahkan Komnas HAM. Namun, Ketua BNPT Ansyad Mbai membantah adanya wacana sertifikasi ulama.

Padahal, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, dalam artian tidak mungkin ada penolakan keras dari berbagai pihak kalau tidak ada pemicunya.

Berbicara mengenai terorisme, saat ini yang menjadi tertuduh adalah ajaran Islam. Ulama, ormas, pesantren bahkan rohis sekolah atau kampus dituduh turut menyuburkan radikalisme yang berujung pada tindakan anarkis dan terorisme.

Padahal, banyak bukti yang memperlihatkan bahwa tindakan anarkis atau aksi teror dilakukan oleh pengikut agama lain semisal RSM (Republik Maluku Selatan) yang terdoktrin ajaran Kristen juga kerap melakukan kekerasan, khususnya terhadap umat Islam yang terjadi di Maluku.

Selain itu, tindakan anarkis juga tidak jarang dipicu oleh sistem dan proses politik yang ada.

Contohnya saja aksi pembakaran kantor Dispenda, DPRD dan beberapa mobil dinas di daerah Arreke' Buton Utara, Sulawesi Tenggara yang terjadi karena kekecewaan yang terjadi atas kekalahan salah satu calon Bupati.

Sertifikasi ulama yang diwacanakan oleh BNPT jelas mencederai umat Islam. Ulama yang dikatakan sebagai penerus para nabi, sebagai penyeru yang benar dan penolak sesuatu yang salah harus mendapatkan sertifikat dahulu dari pemerintah sebelum mereka menyeru umat.
Padahal, dakwah kepada yang benar dan mencegah kepada yang munkar, serta menyerukan kewajiban pelaksanaan syariat Islam dan penegakkan khilafah itu adalah kewajiban, dakwah kepada siapa pun baik teman sebaya, orang yang lebih muda, orang yang lebih tua, bahkan mengoreksi penguasa yang dzalim.

Kemunculan wacana sertifikasi ulama ini merupakan bukti bahwa sikap ketakutan terhadap ajaran Islam masih bersemayam bahkan dibenak-benak kaum Muslim sekalipun.

Saat ini, keberpihakkan dan pembelaan kepada agama Allah menjadi sebuah keharusan bagi setiap insan yang mengaku beriman kepada Allah dan Rosulnya, ditengah-tengah opini yang menyeruak baik penghinaan dan fitnah kepada Islam dan Kaum Muslim, baik di dalam maupun di luar Negeri, semoga Allah melaknat penyebar fitnah dan keresahan dalam agama ini.

*Penulis adalah Ketua Departemen Dana Usaha Kajian Islam Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia


Siti Khozanatu Rohmah
khozanah.oo45@gmail.com
085723131691

Lihat Asli

0 komentar:

Posting Komentar

 

Forum Opiniku :) Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates