Minggu, 28 Oktober 2012

0 Revitalisasi Pemuda untuk Masa Depan Lebih Baik

Revitalisasi, mungkin itu adalah salah satu istilah yang tepat untuk pemuda saat ini. Jika merunut pada pengertian KBBI yang dimaksud dengan revitalisasi adalah berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.

Atau pengertian secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali. Jadi apa kaitannya dengan pemuda kalau demikian?

Tentu sangat erat kaitannya antara revitalisasi dengan pemuda, karena fakta bagaimana kacaunya generasi saat ini tidak bisa kita pungkiri lagi.

Paradigma berfikir dan cara hidup yang sudah bergeser akibat sistem kapitalisme yang berlandaskan pada sekuler, individualis, hedonis dan materialistis mencengkram pemuda saat ini sehingga mengakibatkan mandulnya peran generasi muda yang semestinya menjadi aset bangsa.

Tawuran, pergaulan bebas, narkoba, apatis sosial dan berbagai fenomena miris lainnya telah menjadi pemandangan biasa di kalangan pemuda dengan budaya permissive-nya yang serba boleh, serba tidak masalah, dan serba tidak apa-apa.

Jadi, jangan terlalu heran kalau bangsa ini tidak bangkit, karena aset bangsanya sendiri masih terlena dengan kubangan keterpurukan, masih sibuk berkutat dalam urusan yang galau saja, masih merasa baik-baik saja ditengah kengerian yang terjadi di sekitarnya.

Bukankah nasib masa depan suatu bangsa ada di tangan para pemudanya. Semangat pemuda yang dulu ketika dalam masa penjajahan rupanya tidak tertular pada pemuda saat ini, padahal kita sedang berada dalam kondisi yang sama-sama terjajah, bedanya hanya metode penjajahannya saja.

Kalau dulu kita dijajah secara fisik, sekarang kita dijajah secara pemikiran dan mental yang memiliki efek bahaya laten dan tersembunyi dibandingkan penjajahan fisik. Sadar atau tidak sadar, terima atau tidak terima, itulah fakta yang terjadi saat ini.

Bagaimana bisa kita membangun peradaban yang cemerlang bila fondasi awal yakni pemudanya saja sudah rusak? Bukankah itu sama saja seperti merencanakan kegagalan? Tentu bukan itu yang diharapkan.

Oleh karena itu, perlu adanya suatu formula untuk merevitalisasi para pemuda untuk mau bangkit dan memberikan kontribusinya untuk kehidupannya sendiri dan kehidupan umat. Karena pemuda merupakan generasi penerus dan pengganti dari generasi yang ada saat ini.

Formula itu adalah dengan mencabut tatanan dan cara berfikir pemuda saat ini dengan pemikiran Islam. Sistem kapitalisme yang telah sekian lama bergulir nyatanya tak mampu mengobati bangsa dan umat yang sedang sakit ini, malah semakin memperparah keadaan layaknya parasit yang sulit dienyahkan.

Hanya dengan pemikiran dan pergerakan menuju arus Islam lah yang akan menyelematkan umat sebagaimana sejarah pernah menorehkan ketahanan sistem Islam dalam bingkai Khilafah yang berdiri 1400 tahun lamanya.

Dan telah melahirkan peradaban cemerlang dengan menjamurnya para ulama dan cendekiawan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, yang telah melindungi kaum Yahudi lebih dari 500 tahun lamanya, yang telah mewariskan pemuda-pem uda berkharisma yang banyak berkarya untuk umatnya.

Tidak kah kita merasa lelah dalam oase keterpurukan seperti ini? Tidak rindu kah kita untuk kembali meraih masa depan yang lebih baik dan lebih beradab?

Jika kita rindu akan pengulangan sejarah yang gemilang itu, tentunya tidak ada pilihan lain selain bangkit. Dan jejak kebangkitan itu ada dalam langkah perjuangan pemuda! Oleh karena itu, revitalisasi pemuda ini adalah agenda mendesak!


Sheila Nurazizah
Jl Papyrus Garen, Bandung
sheila_0707939@yahoo.com
08997727389
( Tulisan ini dimuat dalam rubrik Opini di Detiknews.com)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Forum Opiniku :) Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates